Senin, 01 Desember 2008

Napak Tilas Keemasan Islam di Eropa







Bagi setiap Muslim menapakkan kaki di Andalusia merupakan angan tersendiri, bagaimanapun Andalusia merupakan saksi sejarah bahwa Islam pernah jaya di Eropa. Alhamdulillah DWP KBRI Cairo selama 4 hari (28-31 Oktober 2006) berkesempatan mengunjungi Spanyol yang sarat dengan sejarah.
Tour kali ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara pengurus DWP KBRI Cairo, dan untuk menyegarkan kembali kinerja pengurus setelah kurang lebih 2 tahun beraktifitas serta rencana kepulangan Ibu Diana Murni Muzammil, Ibu Hendah Yuhastihar dan Ibu Yeni Sumardi karena berakhirnya masa tugas suami di KBRI Cairo
Dalam suasana Ramadhan yang mempersingkat jam kerja travel, Ibu Sukma A. Salim selaku P.O berusa keras untuk mensukseskan tour kali ini, mulai dari mencari travel yang cocok dan melakukan contact dengan KBRI Madrid. Atas usaha keras dan tentu saja do’a 31 orang peserta tour akhirnya pada tanggal 28 Oktober 2006, pukul 03.40 waktu setempat DWP KBRI Cairo disambut hangat oleh DWP KBRI Madrid di airport Baranjas. Rombongan langsung meluncur ke hotel Praga untuk beristirahat.
Pukul 09.00 Rombongan telah berkumpul di loby hotel, walaupun tidak ada agenda dari pihak travel, dengan penuh antusias rombongan menumpang bis publik nomer 23 menuju Plaza Mayor. Tempat accesoris dan souvenir Madrid lengkap dijajakan oleh ratusan toko.
Pukul 15.30 dengan dipandu oleh guide dari travel, rombongan mengikuti panaromic city tour. Plaza de Espana, de Oriente, Puerta del Sol, Atocha, Neptuno, Cibeles, Puerta de Alcala, Colon and Plaza de Castilla, the Historic quarters of Austrias, the Borbouns and Salamanca, the famous del Oeste, Casa de Campo and Retiro Parks, dan the university campus hanya bisa dinikmati rombongan melalui kaca bis. Namun rasa kecewa sedikit terobati ketika di stadiun Santiago Bernabeu rombongan diberi kesempatan untuk berpose dan berbelanja aksesoris Real Madrid. Demikian halnya di Plaza Torro, walau tidak berkesempatan untuk menyaksikan sang matador beraksi (pertunjukan hanya dilakukan pada musim panas sementara pada musim dingin digunakan untuk sirkus), rombongan bisa puas berpose. Tempat terakhir yang dikunjungi adalah Royal Palace.
Malamnya, walau sudah seharian penuh menjelajahi kota Madrid, rombongan masih tetap antusias untuk menyaksikan para penari flamenco (tarian khas Spanyol) beraksi, hentakan kaki para penari yang penuh semangat sempat mengagetkan ibu-ibu yang sudah mulai mengantuk.
Minggu, 29 Oktober 2006, pukul 08.30 rombongan meninggalkan Madrid menuju Cordoba. Perjalanan 5 jam Madrid-Cordoba digunakan oleh sebagian rombongan untuk beristirahat. Tiba di Cordoba, rombongan dibawa ke hotel Sol Gallos untuk makan siang. Dari sana langsung menuju ke kawasan Cordoba. Dengan dipandu Maria -tour guide- rombongan menyusuri cordoba. Perasaan sedih dan haru tak ayal memenuhi hati para peserta tour demi menyaksikan tanda kejayaan Islam tinggal kenangan. Mesjid Cordoba yang besar dan kokoh itu kini telah menjadi sebuah gereja. Sebagian besar bangunan masih kental sekali nuansa keislamannya, apalagi mihrab yang dipenuhi oleh kaligrafi masih tetap dipertahankan.
Pukul 19.30 Rombongan tiba di Sevilla dan mendapat kehormatan diundang makan malam oleh Bapak Muzammil Basyuni, KUAI KBRI Cairo. Dalam kesempatan ini dilakukan acara ceremonial perpisahan yang dipandu oleh Ibu Yuli I. Maulana. Ibu Sukma A. Salim sebagai P.O memberikan sambutan, disusul sambutan perpisahan yang disampaikan oleh Ibu Yeni Sumardi, Ibu Hendah Yuhastihar dan Ibu Diana Murni Muzammil. Bapak Muzammil berkenan memberikan sepatah dua patah kata di penghujung acara. Tempat makan open air tidak menghalangi peserta tour untuk memeriahkan acara malam itu, beberapa ibu menyumbangkan beberapa lagu, tak ketinggalan pak Yanto (staf local fungsi penerangan KBRI Madrid) yang bertugas mendampingi rombongan selama di Spanyol turut menyumbangkan sebuah tembang. Acara berakhir pukul 13.00 dilanjutkan dengan berjalan santai menyusuri Sevilla kembali ke hotel.
Senin, 30 Oktober 2006, pukul 09.30 Rombongan check out dari hotel untuk melakukan panaromic city tour di Sevilla dengan dipandu Ana, tour guide travel. Rombongan diajak berkeliling melihat kedutaan Argentin, Canada, Maroko, Brazil, Guetamala dengan bentuk bangunan yang khas dan unik sesuai dengan negara masing-masing. Menyusuri sungai Gudalquivir dan jembatan Triana. Arena adu banteng dan Universitas Sevilla pun tak lupa dikenalkan kepada rombongan. Di Plaza de Espana, rombongan diberi waktu 15 menit untuk berpose. Selanjutnya rombongan turun di Parque Maria Luisa berjalan kaki menuju Jewish Quarter yang lokasinya berdekatan dengan La Giralda. Di depan rumah sakit de los Venerables –dulunya merupakan rumah sakit terbaik untuk pendeta- rombongan diberi waktu 25 menit untuk berbelanja souvenir khas seville yang serba keramik. Terakhir rombongan dibawa ke kathredal Giralda yang bergaya gothic dan merupakan katredal terbesar ketiga di dunia. Kathedral ini dibangun di tempat berdirinya mesjid Seville. Sayangnya rombongan tidak berkesempatan ke benteng Alcazar yang terkenal keindahannya karena harus sudah kembali menuju Madrid.
Pukul 19.00 Rombongan tiba di Madrid, beberapa pengurus beserta Bapak Muzammil Basyuni menuju wisma duta memenuhi undangan dubes KBRI Madrid, sementara yang lain kembali menyusuri plaza mayor, namun ada juga yang hanya puas beristirahat di hotel.
Selasa, 31 Oktober 2006, pukul 09.00 Rombongan menuju sold (bersebelahan dengan plaza Mayor) dengan menumpang trem. Waktu yang sangat singkat dipergunakan rombongan dengan sebaik-baiknya untuk membeli buah tangan berupa souvenir serta barang-barang lain.
Pukul 15.00 Rombongan tiba di airport Baranjas. Di detik-detik terakhir keberadaan rombongan di Madrid terjadilah kejutan yang tidak terduga. Beberapa rombongan tidak mendapatkan seat menuju Cairo. Setelah negoisasi yang cukup alot dari 9 orang yang mestinya tertinggal berhasil diloloskan 4 orang. Artinya masih ada 5 orang yang belum bisa dipastikan kapan bisa kembali ke Cairo. Yang mengharukan dengan lapang dada bapak Muzammil beserta ibu –yang tidak termasuk daftar waiting list- mau bertukar posisi dengan yang lain. Demikian pula ibu Sukma selaku P.O menukar posisi putrinya yang tidak termasuk daftar waiting list dengan yang lain.
Pukul 17.30 Iberia 6974 dengan membawa rombongan DWP Cairo minus lima orang take off menuju Cairo dengan diwarnai suasana haru. Pukul 21.00 rombongan Bapak Muzammil berhasil mendapatkan seat, walau harus berputar ke Maroko. Rabu, 1 Nopember 2006 Pukul 00.25 Rombongan pertama sampai di Cairo dengan selamat. Sementara rombongan ke dua menyusul pada pukul 06.00. Demikianlah pengalaman kami di Spanyol, walau pulang dengan pesawat yang berbeda namun dengan memanjat do'a yang sama "Semoga Allah mengizinkan sinar tauhid memancar kembali di Eropa". Amin.

Tidak ada komentar: